Setelah sebulan penuh beribadah di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan momentum spiritual mereka dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Puasa Syawal bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki sejumlah keutamaan yang dapat menyempurnakan ibadah Ramadhan dan membawa berkah tersendiri bagi yang menjalankannya. Nabi Muhammad Saw bersabda :
“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)¹.
Berikut ini lima keutamaan puasa Syawal :
- Penyempurna puasa Ramadhan
Puasa Sunnah Syawal dilaksanakan sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Hal ini serupa dengan shalat yang jika ingin menuntaskan shalat wajib, hendaknya menunaikan shalat Sunnah Rawatib yaitu Qabliyah dan Ba’diyah.
- Pembersih Dosa
Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas merupakan sarana untuk menghapus dosa. Puasa Syawal, ketika dilakukan setelah Ramadhan, berfungsi sebagai pembersih dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama bulan suci.
- Latihan Kedisiplinan
Melanjutkan puasa di bulan Syawal adalah latihan kedisiplinan diri. Setelah sebulan penuh berpuasa, enam hari tambahan menjadi cara untuk mempertahankan dan meningkatkan ketaatan serta kontrol diri.
- Meningkatkan Ketakwaan
Puasa adalah ibadah yang dapat melatih seseorang untuk latihan pengendalian diri agar manusia memiliki jiwa yang sehat serta dapat meningkatkan keimanan/ketakwaan kepada Allah SWT, agar terhindar dari melakukan perbuatan yang sia-sia dan melanggar etika, moral maupun hukum².
- Ekspresi Syukur
Berpuasa di bulan Syawal merupakan bentuk syukur atas nikmat dan kesempatan yang telah diberikan Allah SWT untuk menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Ini ditegaskan juga dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya: “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
“Dengan selesainya bulan suci Ramadhan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan selesai sudah, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadhan,” .
Sumber:
(1) https://www.nu.or.id/nasional/5-keutamaan-puasa-syawal-penyempurna-ramadhan-hingga-tanda-syukur-kepada-allah-sD9KG
(2)https://www.semanticscholar.org/paper/f5d641b228a6a8dffd3155c4ca0f79e8280b3c83