MASALAH UTAMA DALAM PERSETERUAN ANTARA BANGSA PALESTINA DAN ZIONIS ISRAEL ADA DALAM QS. AL-ISRA

Tidak ada satu pun kabar atau analisa politik terkait permasalahan Palestina dan perjalanan proyek perundingan,kecuali dibahas di dalamnya tiga isu utama yaitu: Al-Quds, perbatasan dan pengungsi, namun apakah surah Al-Isra’ memiliki solusi atas ketiga permasalahan yang rumit itu.?

Pertama: Al-Quds

Surah Al-Isra’ menegaskan bahwa permasalahan Al-Quds adalah permasalahan Aqidah. Al-Quds adalah kota tauhid sepanjang sejarahnya dan merupakan hak milik bagi para pemeluk tauhid,dan Nabi Muhammad Saw adalah penutup bagi semua Nabi dan Rasul yang diutus dengan agama tauhid. Islam adalah agama penutup bagi semua agama. Oleh karena itu, Allah mengumpulkan seluruh Nabi dan Rasul di Bait Al-Maqdis demi Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra’. Dan menjadikannya imam bagi mereka sebagai isyarat akan keberhakan Nabi Saw dan umatnya atas kota pemersatu itu, surat Al-Isra’ menyebutkan hal itu dalam ayat pertamanya.

Yang artinya;

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS.Al-Isra’:1).

Adapun solusi bagi permasalahan yang rumit ini, sebagaimana ditegaskan di dalam surah Al-Isra’, tidak ada jalan kecuali dengan memasuki Al-Quds sebagaimana Umar bin Khattab memasukinya di kali pertama:

Yang artinya:

“Sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”(QS.Al-Isra’:7).

Kedua: Perbatasan

Sebagaimana ditegaskan didalam surat sebelumnya bahwa Al-Quds tidak boleh dijadikan alat untuk dirundingkan, surat Al-Isra juga menjelaskan bahwa perbatasan tidak boleh jadi alat untuk dirundingkan, karena Allah Swt lah yang menentukan batasan-batasannya bagi umat Islam, bahwa perbatasannya tidak terbatas pada tanah bersejarah Palestina saja, tapi membentang hingga setiap jengkal tanah dimuka bumi yang disana para perusak dari Bani Israel melampaui batas.

Yang artinya:

“Dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”(QS.Al-Isra’:7).

Ketiga: Hak para pengungsi untuk kembali

Hak itu juga telah dijamin oleh Allah di dalam surah yang berkah ini,akan menjadi milik para pengungsi

Yang artinya:

“Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekkah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya si peninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja. ”(kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap Rasul-rasul kami yang kami utus sebelum kamu yang tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan kami itu.”(QS.Al-Isra’:76-77).

Setiap orang yang dibuat gelisah dan diusir dari negerinya sendiri, maka kepadanya berlaku sunatullah yang berlaku diatas muka bumi ini. Sunatullah yang tidak akan ditemukan perubahan baik dimasa silam, seperti ditegaskan dalam dua ayat dari surat Al-Isra’ berikut ini:

Yang artinya:

“Kemudian (Fir’aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu, maka kami tenggelamkan dia (Fir’aun) serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya. Dan kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: ”Diamlah dinegeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu).”(QS.Al-Isra’:103-104).

Maupun di masa yang akan datang. Ayat di atas membawa kabar gembira bagi para pengungsi yang terusir dari Palestina (lajiin) ataupun di dalam negeri palestina (najihin), dan juga bagi apapun Namanya yang di sematkan kepadamu oleh mereka wahai orang palestina yang terusir dari tanah airnya. Yang di usir oleh penjajah yang akan hancur dalam waktu dekat atas izin Alloh.

Pembahasan terakhir ini dan juga pembahasan-pembahasan sebelumnya menegaskan bahwa surah Al-Isra’ adalah surah permasalahan Palestina yang paling utama, bahkan ia adalah tema besar bagi semua fase yang kita alami berikut dimensi-dimensi yang ada di dalam fase tersebut dari mulai masalah geografis, Sejarah, masa depan, politik, ekonomi, social dan lain sebagainya. Bahkan bisa jadi surah Al-Isra’ adalah satu-satunya surah yang menyebutkan semua fase yang di alami oleh Islam dari sejak pertama kali tumbuh dalam kondisi asing di Mekkah hingga Allah mewariskan bumi serta isinya kepada umat Islam.

Surah Al-Isra’ adalah “kabar gembira” tentang kemenangan dan kejayaan yang dekat bagi umat Islam modern, insyaalloh. Namun kabar gembira tersebut tidak hanya terdapat di dalam surah ini saja, tetapi juga banyak surah lainnya yang membahas kabar gembira tentang kemenangan dan kejayaan tersebut, di antara surah-surah tersebut adalah surah Al-Rum dan Al-Hasyr.

Tinggalkan komentar