Mimpi dan harapan seorang ibu hancur oleh pahitnya kenyataan. Bayangan indah masa depan putrinya Nadia terkoyak oleh luka bakar yang menutupinya. Setiap hari, sang ibu merasakan pedihnya hati melihat putri kesayangannya merintih kesakitan tepat dihadapannya, tak bisa berbuat apa-apa.
Dua tahun lalu, kehidupan Nadia berubah secara drastis. Sebuah kecelakaan tragis membakar kulitnya, meninggalkan bekas yang tak terlupakan. Api menyala menyerang kulitnya, membakar tak hanya tubuhnya tapi juga harapannya. Kini, luka itu meninggalkan keloid-keloid, yang masih membekas menyebabkan bibir dan leher yang menyatu, kulit yang robek, dan wajah yang tak lagi dikenali.
Namun, luka fisik bukan satu-satunya yang menghantui Nadia. Dibandingkan dengan luka yang terlihat, luka di hatinya jauh lebih dalam. Ditolak oleh teman-teman, dihinakan sebagai 'monster', dijauhi karena penampilannya yang tak biasa. Nadia terkurung dalam ketakutan dan kesedihan, takut keluar, bahkan takut ke sekolah karena trauma yang menghantuinya.
“Anak saya pernah dibilang aneh seperti monster..”- Ibu Nadia, tak kuasa menahan tangis saat ceritakan putrinya.
Orangtuanya berjuang habis-habisan untuk menyembuhkan Nadia. Mereka menjual harta, bahkan motor pun tak luput dijual. Kata Dokter, Nadia membutuhkan operasi berkali-kali, namun biaya pengobatan yang begitu mahal, orangtuanya pun tak menyanggupi biaya operasinya yang begitu mahal terlebih tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
Nadia adalah seorang pejuang, begitu juga ibunya. Mereka adalah keluarga yang membutuhkan, yang berjuang untuk kesembuhan dan masa depan yang lebih baik. Ayahnya, seorang kuli tani, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara ibunya berusaha menjadi pilar kekuatan bagi keluarga.
Masa depan Nadia masih panjang, Ia butuh operasi untuk mendapat kesembuhan dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
#SahabatKebaikan, mari bergandengan tangan untuk Nadia. Yuk wujudkan operasi Nadia dengan cara :
Belum ada Fundraiser