Bareng HBI, wujudkan layanan kesehatan Gratis

Berbuat Baik memang tidak ada batasannya, baik Batasan kemampuan ataupun kondisi. Hal ini yang dirasakan oleh Teh Rosy, Pengidap Kanker yang mendedikasikan dirinya untuk berbuat baik dan membantu sesama meski ditengah-tengah kondisi yang memprihatinkan dan kondisi kesulitan. Ia merupakan aktivis literasi yang sudah mengidap kanker darah leukemia sejak 14 tahun yang lalu.

 

Jatuh bangunnya ia menghadapi penyakit belasan tahun, ia warnai dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang ditorehkan dari mulai penghargaan tingkat daerah, provinsi hingga tingkat nasional ia terimaa sebagai aktivis literasi. Meski pasca divonis oleh dokter bahwa umurnya tinggal beberapa bulan lagi, namun berkat semangat berjuang dan membantu sesama, ia masih bisa bertahan sampai saat ini.

Akibat penyakit ini, ia pun harus menjalani operasi mata dua kali, operasi tulang sumsum dan operasi pengangkatan Rahim juga ginjal yang sebelah kiri. Dalam menajalani serangkaian pengobatan tersebut, ia sudah menghabiskan banyak biaya, hingga asset yang ia punya dari mulai, rumah, kendaraan, kebun, sawah dan lahan. Saat ini ia tinggal di rumah orangtua bersama sang suami.

Bukan hanya itu, suami Teh Rosy juga sedang berjuang sembuh dari penyakitnya diabetes. Saat ini mereka hanya punya 1 dari keempat anaknya yang sudah meninggal dunia karena penyakit kanker darah yang sama. Kini satu-satunya anak yang mereka punya, mereka sekolahkan ke pesantren terdekat rumah.

Ditengah-tengah ujian yang melanda keluarganya, ternyata ia juga sudah menanam banyak kebaikan sejak belasan tahun lalu, ia menjadi seorang aktivis literasi berawal dari kekhawatiran dirinya melihat anak-anak disekitarnya yang lebih menyukai bermain dipinggir danau sekitar rumahnya dibandingkan belajar, jangankan untuk belajar, untuk membaca saja mereka belum tau. Akhirnya Teh Rosy membantu anak sekitar dengan mendirikan rumah taman baca yang ia rintis sejak tahun 2006.

 

Seisi rumahnya dipenuhi dengan rak-rak koleksi buku yang ia kumpulkan belasan tahun dengan cara membeli dari uang sendiri dan ada juga hasil pemberian orang-orang terdekatnya. Rumah dan buku-buku ini kemudian menjadi tempat belajar puluhan anak disekitarnya, termasuk anak-anak yatim piatu. Pembelajaran dilakukan secara bergiliran tiap kelas, dari mulai jam 2 siang hingga jam 9 malem. Semuanya ia lakukan atas dasar pengabdian dan kebaikan secara sukarela tanpa memungut biaya sepeserpun.

Ditengah-tengah penyakitnya yang melanda, dan berbagai kesulitan hidup yang ia rasakan, bermanfaat dan menebar kebaikan menjadi obat paling ampuh untuk dirinya dalam menajalani hidup, prinsipnya “Sesulit apapun kondisi kita, harus tetap bermanfaat dan memberi kebahagiaan untuk orang lain”. Bahkan ia sangat niat untuk membuat tools dan konsep pembelajaran untuk menunjang proses beajar anak-anak setempat agar lebih enjoy dalam belajar meski kondisi dia sedang sakit parah.

Namun, setahun terakhir ini, kesibukan yang ia lakukan untuk mengajar sudah nyaris berhenti karena kondisi yang semakin drop. Saat ini iapun memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya yang ia punya, ia memilih berikhtiar dari jalan mengkonsumsi sayuran dan makanan sehat lain yang mampu ia peroleh, kemudian ia bertawakal menyerahkan semuanya kepada Allah Ta’ala.

Ia berhenti berobat, berhenti beraktivitas dan rumahnya akan dijual, otomatis nasib kebaradaan rumah baca ini juga terancam hilang. Saat ini ia dan sang suami bekerja sebagai penjaga warung milik orang lain, namun meski begitu tak lupa ia bersama suami sudah rutin menyisihkan sebagian yang ia punya untuk melakukan kebaikan disetiap hari jum’at berkah.

Namun Alhamdulillah saat ini HBI sedang mendampingi pengobatan lanjutan untuk teh Rosy. Belaiu adalah satu dari sekian banyak pasien yang didampingi yang in syaa Allah program HBI sehat ini akan terus meluaskan manfaatnya sehingga semakin banyak orang yang mmebantu.

 

Sahabat mau bantu juga? Bisa banget nih

 

Salurkan Bantuan Terbaikmu melalui Rekening Donasi An. Hidayah Berbagi Indonesia :

BSI 7206887103

BRI 010401001334567

BCA 1380868403

 

*Mohon untuk senantiasa mengirimkan konfirmasi Donasi agar memudahkan kami dalam pencatatan administrasi

Search
Bareng HBI, wujudkan layanan kesehatan Gratis

Berbuat Baik memang tidak ada batasannya, baik Batasan kemampuan ataupun kondisi. Hal ini yang dirasakan oleh Teh Rosy, Pengidap Kanker yang mendedikasikan dirinya untuk berbuat baik dan membantu sesama meski ditengah-tengah kondisi yang memprihatinkan dan kondisi kesulitan. Ia merupakan aktivis literasi yang sudah mengidap kanker darah leukemia sejak 14 tahun yang lalu.

 

Jatuh bangunnya ia menghadapi penyakit belasan tahun, ia warnai dengan berbagai prestasi dan penghargaan yang ditorehkan dari mulai penghargaan tingkat daerah, provinsi hingga tingkat nasional ia terimaa sebagai aktivis literasi. Meski pasca divonis oleh dokter bahwa umurnya tinggal beberapa bulan lagi, namun berkat semangat berjuang dan membantu sesama, ia masih bisa bertahan sampai saat ini.

Akibat penyakit ini, ia pun harus menjalani operasi mata dua kali, operasi tulang sumsum dan operasi pengangkatan Rahim juga ginjal yang sebelah kiri. Dalam menajalani serangkaian pengobatan tersebut, ia sudah menghabiskan banyak biaya, hingga asset yang ia punya dari mulai, rumah, kendaraan, kebun, sawah dan lahan. Saat ini ia tinggal di rumah orangtua bersama sang suami.

Bukan hanya itu, suami Teh Rosy juga sedang berjuang sembuh dari penyakitnya diabetes. Saat ini mereka hanya punya 1 dari keempat anaknya yang sudah meninggal dunia karena penyakit kanker darah yang sama. Kini satu-satunya anak yang mereka punya, mereka sekolahkan ke pesantren terdekat rumah.

Ditengah-tengah ujian yang melanda keluarganya, ternyata ia juga sudah menanam banyak kebaikan sejak belasan tahun lalu, ia menjadi seorang aktivis literasi berawal dari kekhawatiran dirinya melihat anak-anak disekitarnya yang lebih menyukai bermain dipinggir danau sekitar rumahnya dibandingkan belajar, jangankan untuk belajar, untuk membaca saja mereka belum tau. Akhirnya Teh Rosy membantu anak sekitar dengan mendirikan rumah taman baca yang ia rintis sejak tahun 2006.

 

Seisi rumahnya dipenuhi dengan rak-rak koleksi buku yang ia kumpulkan belasan tahun dengan cara membeli dari uang sendiri dan ada juga hasil pemberian orang-orang terdekatnya. Rumah dan buku-buku ini kemudian menjadi tempat belajar puluhan anak disekitarnya, termasuk anak-anak yatim piatu. Pembelajaran dilakukan secara bergiliran tiap kelas, dari mulai jam 2 siang hingga jam 9 malem. Semuanya ia lakukan atas dasar pengabdian dan kebaikan secara sukarela tanpa memungut biaya sepeserpun.

Ditengah-tengah penyakitnya yang melanda, dan berbagai kesulitan hidup yang ia rasakan, bermanfaat dan menebar kebaikan menjadi obat paling ampuh untuk dirinya dalam menajalani hidup, prinsipnya “Sesulit apapun kondisi kita, harus tetap bermanfaat dan memberi kebahagiaan untuk orang lain”. Bahkan ia sangat niat untuk membuat tools dan konsep pembelajaran untuk menunjang proses beajar anak-anak setempat agar lebih enjoy dalam belajar meski kondisi dia sedang sakit parah.

Namun, setahun terakhir ini, kesibukan yang ia lakukan untuk mengajar sudah nyaris berhenti karena kondisi yang semakin drop. Saat ini iapun memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya yang ia punya, ia memilih berikhtiar dari jalan mengkonsumsi sayuran dan makanan sehat lain yang mampu ia peroleh, kemudian ia bertawakal menyerahkan semuanya kepada Allah Ta’ala.

Ia berhenti berobat, berhenti beraktivitas dan rumahnya akan dijual, otomatis nasib kebaradaan rumah baca ini juga terancam hilang. Saat ini ia dan sang suami bekerja sebagai penjaga warung milik orang lain, namun meski begitu tak lupa ia bersama suami sudah rutin menyisihkan sebagian yang ia punya untuk melakukan kebaikan disetiap hari jum’at berkah.

Namun Alhamdulillah saat ini HBI sedang mendampingi pengobatan lanjutan untuk teh Rosy. Belaiu adalah satu dari sekian banyak pasien yang didampingi yang in syaa Allah program HBI sehat ini akan terus meluaskan manfaatnya sehingga semakin banyak orang yang mmebantu.

 

Sahabat mau bantu juga? Bisa banget nih

 

Salurkan Bantuan Terbaikmu melalui Rekening Donasi An. Hidayah Berbagi Indonesia :

BSI 7206887103

BRI 010401001334567

BCA 1380868403

 

*Mohon untuk senantiasa mengirimkan konfirmasi Donasi agar memudahkan kami dalam pencatatan administrasi