Kebanyakan orang masih belum tau bahwasannya negara Palestina memiliki musim dingin. Tapi memang, negeri para nabi ini memiliki musim dingin yang ternyata mempunyai sejumlah perbedaan kondisi dari negara yang lain. Lalu, apa saja fakta menarik tentang musim dingin di Palestina? Yuk simak!
Kapan musim dingin di Palestina tiba?
Masa cuaca lebih cerah setiap tahun di Palestina dimulai sekitar 24 Mei dan berlangsung selama 4,7 bulan, berakhir sekitar 16 Oktober. Bulan paling cerah dalam setahun di Palestina adalah Agustus, di mana rata-rata langit cerah, sebagian besar cerah, atau berawan sebagian 65% saat itu. Masa berawan sekitar 16 Oktober dan berlangsung selama 7,3 bulan, berakhir sekitar 24 Mei. Bulan paling berawan dalam setahun di Palestina adalah Februari, dengan rata-rata langit mendung atau sebagian besar berawan 86% sepanjang waktu.
Musim panas berlangsung selama 1,2 bulan, dari 30 November sampai 6 Januari, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 31°C. Bulan terpanas dalam setahun di Palestina adalah April, dengan rata-rata suhu terendah 31°C dan tertinggi 24°C. Musim dingin berlangsung selama 1,9 bulan, dari 5 Juni sampai 1 Agustus, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di bawah 30°C. Bulan terdingin dalam setahun di Palestina adalah Agustus, dengan rata-rata terendah 21°C dan tertinggi 30°C.
Sementara itu di Palestina, musim hujan biasanya menyengat dan mendung, musim kering biasanya panas dan lembab dan sebagian berawan, dan umumnya panas sepanjang tahun. Sepanjang tahun, suhu biasanya bervariasi dari 21°C hingga 31°C dan jarang di bawah 20°C atau di atas 34°C.
Tidak Ada Alat Pemanas di Rumah atau Pengungsian
Kebanyakan di negara barat yang mengalami empat musim, mereka memiliki alat pemanas di setiap rumahnya. Tujuannya agar keluarga pemilik rumah tetap hangat ketika musim dingin datang. Namun berbeda dengan Palestina yang tidak memiliki alat pemanas apapun. Bahkan penduduknya sebagian besar hanya tinggal di pengungsian sederhana. Bagi keluarga yang tinggal di rumahnya sendiri, mereka hanya memiliki satu atau dua pemanas portabel. Kemudian keluarga tersebut akan duduk di malam hari untuk pemanasan. Namun bagi keluarga yang tinggal di pengungsian, mereka tidak memiliki alat pemanas khusus.
Tidak Ada Air Panas
Penduduk Palestina tidak memiliki tangki air panas di rumah, apalagi di pengungsian. Mereka terus-menerus memanaskan air secara manual dengan kompor, jika membutuhkan air panas. Sebagian rumah yang memiliki saklar untuk menyalakan pemanas untuk air, ini biasanya akan memakan waktu 15-20 menit. Hal ini tentu akan menyusahkan penduduk untuk menggunakan air panas.
Tidak Bisa Tiduk Nyenyak
Keluarga di Palestina hanya memiliki pakaian yang jumlahnya sangat terbatas. Mereka jarang memiliki pakaian tebal untuk musim dingin.
Hidup di pengungsian tidak seperti di rumah sendiri. Barang-barang yang dibawa oleh para pengungsi tidak banyak, bahkan bisa saja mereka hanya membawa pakaian yang sedang menempel di tubuhnya.
Oleh : Millatul Fadhillah, Penerima Manfaat Beasiswa HBI
Daftar Pustaka
Adara. Fakta Mengharukan Tentang Musim Dingin di Palestina. Fakta Mengharukan Tentang Musim Dingin di Palestina – Adara Relief International. Diakses pada 22 Februari 2024
INH. (10 Oktober 2022). Mengenal Iklim di Negeri Palestina. Mengenal Iklim di Negeri Palestina – INH. Diakses pada 20 Februari 2024
Lazisna. (18 November 2020). Fakta Musim Dingin di Palestina. Fakta Musim Dingin di Palestina (lazisna.org). Diakses pada 23 Februari 2024