Amalan di bulan Sya’ban

Sya’ban adalah bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriyah. Bulan ini merupakan bulan antara dua bulan mulia, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban tentunya mempunyai keutamaan yang begitu mulia dan akan sangat rugi jika dilewatkan. Disebut Sya’ban karena orang-orang Arab terdahulu yatasya’buna (berpencar dan berpisah)  dibulan ini.

Bulan Sya’ban merupakan bulan yang dimana kita sebagai ummat Islam mempersiapkan diri dan pemanasan sebelum menghadapi di bulan Ramadhan. Sebagai bulannya Nabi Muhammad SAW, menghadiahkan shalawat di bulan Sya’ban kepada junjungan kita Nabi paling mulia adalah sebuah kewajiban. Dengan meninggikan nama Nabi Muhammad SAW, kita mengikuti perintah Allah yang telah meninggikan nama Muhammad SAW “warafa’na laka dzikrak”. Dengan perbanyak shalawat di bulan pemilik bulan tersebut, kita berharap Nabi Muhammad akan senang dengan kita, Insya Allah kita mendapatkan syafaatnya. Jika Nabi senang, maka Insya Allah, Allah akan meridlai kita

Menurut penanggalan Hijriyah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, bulan Syaban dimulai pada tanggal 11 Februari 2024. Jumlah hari dalam bulan Syaban adalah 30 hari.

Adapun amalan di bulan syaban yang kami rangkum diantaranya, sebagai berikut :

  1. Berpuasa di Bulan Sya’ban

Rasulullah SAW pun melakukan puasa di Bulan Sya’ban secara keseluruhan, mulai awal hingga akhir, kemudian disambung berpuasa di Bulan Ramadhan. Pada saat itu, Beliau bersabda :

يَرْفَعُ اللّٰهُ اَعْمَالَ الْعِبَادِ كُلَّهَا فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ

“Allah mengangkat semua amal-amal perbuatan hamba-hamba di dalam bula ini (Bulan Sya’ban)”.

Puasa di sini adalah puasa khusus untuk menghormati Bulan Sya’ban. Mayoritas ulama’ sendiri menganggap memperbanyak puasa di Bulan Sya’ban adalah kesunnahan. Ini didasarkan pada salah satu hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Salamah, bahwa Siti Aisyah ra menceritakan kepadanya:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

“Nabi SAW tidaklah berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada di Bulan Sya’ban, karena sesungguhnya Beliau berpuasa di Bulan Sya’ban secara keseluruhan”.

Para ulama’ memberikan kesimpulan mengenai hadits tersebut bahwa Rasulullah SAW banyak berpuasa di Bulan Sya’ban, seolah Beliau berpuasa secara keseluruhan, tentu saja ini harus dimulai sejak permulaan Bulan Sya’ban.

 

  1. Memperbayak Membaca Istighfar

Salah satu amalan yang dianjurkan dibulan Syaban yaitu memperbanyak doa dan meminta ampun kepada Alloh Taala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan  dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam ‘Asakir, Ad-Dailami, dan Al-Baihaqy yang artinya:

“Ada lima malam ketika doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.”

Doa yang biasa dipanjatkan oleh Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wassalam selama bulan Sya’aban terdapat dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam jika masuk bulan Rajab, dia berkata, “Allahumma Barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa Barik lanaa fii Ramadhan.” (Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan”). (HR. Ahmad).

Doa di atas dibacakan oleh Rasulullah untuk memohon kepada Allah Taala agar diberikan keberkahan selama bulan Syaban sampai Ramadhan tiba.

Oleh karenanya, jangan melewatkan momen bulan Syaban untuk berdoa untuk memperoleh keberkahan dari Allah Taala, apalagi bulan Syaban hanya datang sekali dalam setahun.

Selain membaca doa, kita juga dianjurkan untuk mengucapkan istigfar sebanyak-banyaknya. istigfar adalah sebuah bacaan yang dibacakan untuk memohon ampun kepada Allah Taala.

Dengan mengucapkan Astagfirullah, artinya seorang hamba menyadari kesalahan atau dosa yang ia perbuat, kemudian berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

 

  1. Shalat Sunnah di Malam Nisyfu Sya’ban

Keutamaan pada bulan Sya’ban yang lain adalah di pertengahan bulan yang disebut dengan Nisyfu Syaban. Nisyfu Syaban merupakan hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban, yakni pada 15 Sya’ban.

Pada bulan ini, umat Islam dapat memperbanyak amalan dengan berpuasa dan menunaikan shalat malam. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam hadits berikut:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود

Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka shalatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas).” (HR. Ibnu Majah)

 

Sumber :

  1. https://kulonprogo.kemenag.go.id/index/2024/02/keutamaan-bulan-syaban/
  2. https://kulonprogo.kemenag.go.id/index/2024/02/tiga-amalan-di-bulan-syaban/
  3. https://www.daaruttauhiid.org/anjuran-membaca-doa-dan-istigfar-di-bulan-syaban/

 

Tinggalkan komentar